MODEL PEMETAAN RANTAI NILAI AGROINDUSTRI KELAPA DI KABUPATEN PANGANDARAN
Keywords:
agroindustri, Kabupaten Pangandaran, kelapa, produk sampingan, rantai nilaiAbstract
Seluruh bagian dari tanaman kelapa dapat dijadikan produk yang bernilai ekonomis. Namun demikian, pemanfaatan yang ada saat ini masih menimbulkan banyak bahan bernilai yang terbuang dan belum dimanfaatkan untuk menjadi produk bernilai lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan rantai nilai dari tanaman kelapa menjadi berbagai produk turunan atau sampingan yang dihasilkan dari limbah produk utamanya. Untuk itu, digunakan pendekatan the coconut global value chain berdasarkan konsep input output structure. Penelitian ini dilakukan pada agroindustri kelapa yang ada di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat banyak produk turunan atau sampingan lain yang dapat dikembangkan dari agroindustri kelapa yang ada saat ini. Dari produk utama berupa santan, Desiccated coconut (DC) high fat dan shredded coconut yang berbahan baku buah kelapa, dapat dikembangkan produk sampingan berupa coconut water, DC low fat, cocofiber, coconut charcoal, minyak kelapa, cocopeat, nata de coco, carbon active, produk kreatif tempurung dan papan partikel. Sementara itu, dari produk utama berupa gula merah yang berbahan baku nira kelapa, dapat dikembangkan produk sampingan berupa coconut nectar, kecap, coconut aminos, dan produk makanan atau minuman. Dari produk utama sapu lidi dan produk kreatif lidi berbahan baku lidi, dapat dikembangkan produk sampingan berupa bahan bakar, pakan ternak, kemasan dan produk kreatif lainnya dari daun kelapa. Dari produk utama berupa kayu atau bahan bangunan berbahan baku kayu batang pohon kelapa, dapat dikembangkan produk sampingan berupa aneka produk kreatif dari kayu kelapa.