Bagaimana Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta? Sebuah Analisis Menggunakan Metode RGEC
DOI:
https://doi.org/10.31253/aktek.v14i2.1814Kata Kunci:
Tingkat Kesehatan Bank, Metode RGEC, Deteksi KebangkrutanAbstrak
Kesehatan bank merupakan hal yang penting yang harus dimiliki bank karena hal tersebut dapat mempengaruhi seluruh pihak baik pihak eskternal bank atau internal bank itu sendiri. Beberapa BPR di Daerah D.I Yogyakarta akan digunakan sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) untuk mendeteksi kebangkrutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Kesehatan bank pada BPR di Daerah D.I Yogyakarta yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan dengan metode RGEC dan apakah analisis kesehatan bank dengan metode RGEC dapat digunakan unutuk mendeteksi kebangkrutan pada BPR di Daerah D.I Yogyakarta yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017- 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif. Jenis data yang diambil adalah data sekunder dari media internet dari www.ojk.go.id dan website resmi dari BPR di Daerah D.I Yogyakarta yang digunakan untuk sampel.
Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC berada pada peringkat 1 (PK 1) dengan kategori “SANGAT SEHAT” untuk 4 (empat) BPR dan peringkat 2 (PK 2) dengan kategori “SEHAT” untuk 1 (satu) BPR. Adapun pendeteksian kebangkrutan dengan metode RGEC untuk menilai tingkat kesehatan bank tidak terdapat indikasi adanya financial distress yang mengarah kepada peringatan dini kebangkrutan. Meskipun menghadapi kondisi pandemi Covid- 19 ditahun 2019 sampai sekarang tetapi hal tersebut tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap kesehatan bank. Hal tersebut dibuktikan dengan peringkat tingkat komposit kesehatan bank sebelum dan selama pandemi Covid-19 masih berada pada kategori sangat sehat meskipun ada penurunan namun dapat diatasi oleh setiap BPR.